TULISAN yang baik memiliki
dampak pada pembaca. Tulisan bisa mengingatkan pembaca, seperti pada sesuatu
yang mengancam kehidupan mereka, kesehatan, kemakmuran maupun kesadaran akan
nilai-nilai. Dia juga memberikan informasi yang ingin dan penting diketahui
pembaca serta meletakkan informasi itu dalam sebuah perspektif yang berdimensi,
yakni mengisahkan apa yang telah, sedang dan akan terjadi.
Tulisan yang efektif
mampu meletakkan informasi perspektif yang tepat. Sehingga pembaca tahu dari
mana kisah berawal, ke mana arahnya, seberapa jauh dampaknya serta seberapa
tipikal. Penulis yang belum terlalu piawai menyajikan konteks dalam sebuah
kapsul besar secara sekaligus, tulisannya akan sulit dicerna. Sementara, penulis
yang mampu menggelombangkan konteks ke seluruh tulisannya akan lebih mudah di pahami
pembaca.
Orang-orang, biasanya lebih
suka membaca tulisan-tulisan mengenai orang lain serta lingkungannya. Bisa jadi
tulisan tersebut berbentuk fiksi maupun non fiksi, baik itu berupa
cerita-cerita yang berkaitan dengan kenyataan atau khayalan mengenai seseorang,
kelompok, golongan dan lingkungan hidupnya.
Jurnalisme, menyajikan
gagasan dan peristiwa, trend sosial, penemuan ilmiah, opini hukum, perkembangan ekonomi, krisis nasional dan internasional,
tragedi kemanusiaan serta lain sebagainya, dengan memperkenalkan pembaca kepada
mereka yang menciptakan gagasan dan menggerakkan peristiwa. Atau, dapat pula menghadirkan
orang-orang yang terpengaruh oleh gagasan atas kejadian tersebut.
Tulisan akan efektif
apabila Anda dapat mengambil jarak, memposisikan diri dan membiarkan pembaca memahami
bahkan bertemu, berkenalan serta mendengar sendiri gagasan, perasaan maupun
informasi dari orang-orang didalamnya. Sementara, tulisan aktif memiliki sebuah
bentuk yang mengandung dan mengungkapkan cerita. Tulisan seperti ini umumnya
berbentuk narasi.
Sebuah narasi bakal
sukses jika ada keterkaitan, memiliki semua informasi yang dibutuhkan pembaca
dan bila tulisan Anda diungkapkan dalam pola kronologis aksi-reaksi. Anda harus
kreatif menyusun sebuah bentuk tulisan yang memungkinkan pembaca memiliki kesan
komplit yang memuaskan serta perasaan segala yang ada didalam tulisan itu mengalir
ke arah konklusi yang tak terhindarkan.
Bila Anda tidak
komunikatif, kurang mampu memberi roh di tulisan, Anda akan mengalami kegagalan
menghadirkan fakta-fakta yang mendukung, gagal menekankan segala yang penting, gagal
meyakinkan informasi yang ditulis serta gagal memerangi kejemuan pembaca, akan
tak ada informasi spesifik yang menarik perhatian dan dibutuhkan pembaca.
Selain itu, jika Anda gagal mengorganisasikan tulisan secara baik, kurang sempurna menyusun
kata-kata termasuk kalimat maupun keseluruhan cerita, kurang mampu menuangkan
imajinasi, berarti Anda juga telah mengalami kegagalan dalam mempraktekkan tata
bahasa secara baik; salah membubuhkan tanda baca dan menuliskan ejaan.
Gagal menulis secara berimbang, sebuah fakta yang biasanya merupakan akibat
ketidakpercayaan kepada pembaca. Berarti Anda belum lengkap dalam mengungkapkan
gagasan-gagasan atau keengganan untuk membiarkan fakta-fakta yang ada,
mengalirkan cerita sendiri tanpa restu dari persepsi tentang arah cerita yang
baik dan benar. Akibatnya, tulisan tersebut hanya sebelah pihak. Masih belum
berimbang sebagaimana keinginan dari pembaca.
Tak boleh lupa, bahkan
dalam abad komunikasi massa
seperti sekarang kegiatan membaca tetap saja bersifat pribadi. Konteksnya,
sebenarnya Anda sebagai seorang penulis didalam tulisan bertutur kepada
pembaca. Tulisan akan mudah diingat jika mampu menciptakan ilusi kalau seorang
penulis tengah bertutur kepada pembacanya. (*)